Minggu, 18 April 2010

CARA PEMILIHAN INDUK DAN PERAWATAN AYAM BANGKOK

Untuk mendapatkan ayam bangkok unggul kita harus tau keturunan dan asal usul induk.Lebih bagus kalau induk berasal dari kalangan juara,kalau tidak bagaimana cara mendapatkan induk ?.Caranya adalah dengan menyeleksi induk lokal yang ada (bukan dari keturunan juara) yaitu dengancara diadu induk betina sama induk betina dan perhatikan cara bertarungnya dan hasil yang baik adalah leher dan kepala lawannya lebih banyak memar dan membesar.Begitu pula untuk induk jantan diadu dulu selama lebih kurang 2 babak air dan perhatikan pola bertarungnya.Untuk hasil terbaik adalah induk jantan hanya melakukan pada pukulan leher dan kepala,pukulan seperti ini dapat mematahkan leher serta membuat kepala lawan robek atau kepala lawannya memar dan membesar.Setelah itu baru induk dirawat untuk dikawainkan.


Ciri-ciri induk betina yang bagus

1. Kepala seperti kepala ular,kalau dilihat dari depan
2. Mata menjorok kedalam dan bersih
3. Badan kalau dipegang seperti botol atau seperti batang pinang
4. Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang
5. Tulang sapit udang lebar (tulang dibawah pangkal ekor) 3 – 4 jari
6. Tidak pernah sakit dari anakan
7. Kalau dapat ada tajinya lebih bagus
8. Bulu mengkilat


Ciri-ciri induk jantan yang bagus

1. Kepala seperti buah pinang
2. Tulang kepala tebal dengan alis menjorok keluar
3. Tulang leher rapat
4. Kepak sayap rapat ke badan
5. Paruh melengkung sepeti paruh elang dan agak panjang
6. Kaki dan sisik kering
7. Jari kaki halus dan panjang
8. Tulang ekor(tulang sapit udang) rapat dan keras
9. Mempunyai kokok yang besar
10. Bulu mengkilat
11. Memiliki badan yang bulat seperti batang pinang
12. Memiliki tulang yang kokoh dan tegak seperti burung elang


Usahakanlah dari anak ayam sampai ayam dewasa dalam pemberian pakan memenuhi kebutuhan ayam sesuai dengan umurnya.Ayam yang terpenuhi nilai pakannya dan tak akan pernah sakit merupakan modal utama untuk menjadi petarung yang tangguh.Umur induk jantan baru bisa diambil keturunannya setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami satu kali masa mabung/ganti bulu dan untuk induk betina setelah 3 kali masa bertelur.Tapi pengalaman yang saya dapati makin tua induk jantan ataupun induk betina semakin bagus,selagi induk tersebut masih produktif dan masih mau kawin.


YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI AYAM PETARUNG

1. Selain bertulang kokoh dan rapat,ayam aduan kalau berdiri tegak elang.Ayam seperti ini kalau berkelahi kepalanya tegak keatas untuk mematuk kepala lawan dan mempunyai kekuatan mendorong yang besar waktu berkelahi.

2. Mempunyai kepak sayap yang rapat kebadan,sehingga waktu berkelahi kepala lawan susah masuk kesela-sela sayap dan pukulan lawan juga sulit masuk ke kepak sayap ayam,memiliki bulu sayap dan ekor yang lengkap.

3. Mempunyai sisik kaki yang kering dan keras.Sewaktu adu pukulan ayam takkan merasa sakit dan memiliki ruas tulang leher yang rapat.

4. Mempunyai jari kaki yang kecil dan panjang.Ayam seperti ini mempunyai pukulan yang menyakitkan.

5. Mempunyai kaki yang pipih,dimana bagian samping lebih lebar dari bagian kaki depannya.Ayam seperti ini memiliki pukulan yang mematikan.

6. Mempunyai tulang sapit udang/tulang kloaka yang rapat dan keras.Kalau rapat ayam rajin melakukan pukulan dan memiliki napas yang lebih panjang.Semakin keras tulang kloaka/sapit udang semakin keras pula pukulan yang dimilikinya.

7. Memiliki kepala seperti buah pinang dan bulu yang tebal.Kepala seperti ini mempuyai kelincahan mematuk lawan.Dan bulu yang tebal berfungsi untuk menahan pukulan yang diterima.

8. Memiliki pukulan menyilang atau menggunting.Ayam seperti ini mampu mematahkan leher lawannya.Ayam ini kalau hendak memukul posisi kakinya tidak sejajar,posisi kakinya seperti hendak melangkah.

9. Mempunyai kaki yang besar pada pergelangan kaki.Kaki dari lutut sampai kepergelangan kaki makin besar.Ayam seperti ini memiliki pukulan yang keras.

10. Untuk ayam pukul pilih ayam yang memiliki pergelangan kaki yang besar sedangkan untuk ayam taji pilih ayam yang memilki pergelangan kaki kecil atau sedang.


WARNA - WARNA BULU AYAM ADUAN/BANGKOK PERLU DIPERHITUNGKAN

Selain kepintarannya berkelahi ayam bangkok/aduan memiliki warna bulu yang beragam.Ada sebagian penghobi suka mengoleksi ayam aduan dengan warna dan corak bulu tertentu.Sebetulnya warna bulu mempunyai pengaruh terhadap penampilan ayam aduan/bangkok,bahkan bisa mempengaruhi mental lawannya.Dibawah ini ada beberapa warna dan corak bulu ayam menurut kelasnya :

1. Wiring Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring kuning. Corak warna wiring adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuningkeemasan dan memiliki kaki dan paruh berwarna kuning maka disebut sebagai wiring kuning. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut wiring galih.

2. Taduang/hitamBulu ayam bangkok yang berkelas setelah wiring adalah taduang/hitam, rawis dan bulu hias juga hitam.Kalau paruh,kaki dan mata juga hitam maka disebut sipatuang rimbo.Ayam sipatuang rimbo ini memiliki keistimewaan atau tuah yang akan kita bahas nantinya.

3. Bangkeh berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam bangkeh memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut bangkeh emas dan jika warna bulu lebih gelap kemerahan disebut dengan bangkeh api.

4. Kanso/klabu Warna kanso memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan kanso monyet dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut kanso api.

5. Kuriak/Jali Warna kuriak adalah warna yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam catatan ada garis-garis kecil.Atau campuran beberapa warna dimana setiap helai bulunya bergaris-garis kecil.Seperti hitam-putih-hitam-putih ada juga abu-abu-putih abu-abu-putih dan begitu juga warna yang lainnya. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.

6. Kinantan/putihWarna putih kinantan adalah warna bulu putih.rawis dan bulu hias juga putih ditambah sisik dan mata juga putih.ayam warna ini memiliki tuah/keistimewaan dari ayam yang lain. Ada juga warna putih usu adalah warna bulu putih semua termasuk bulu hias dan bulu rawis,kaki berwarna kuning dan paruh berwarna putih.warna usu ini juga punya keistimewaan ,kita bahas pada bab berikutnya.

Warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Didalam pertarungan warna bulu memegang peranan cukup berarti karena warna bulu bisa mempengaruhi mental lawan. Warna wiring,taduang,dan bangkeh adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.

by Ian antono

Source: mutiaraayam
__________________

Rabu, 14 April 2010

BPD DAN PROSES PEMISKINAN PNS

Judul di atas terasa provokatif, namun hal tersebut merupakan fakta ketidak-adilan yang dialami yang para pegawai negeri sipil (PNS) di negeri ini. Baik disadari atau tidak, hal tersebut telah berlangsung lama tanpa ada upaya-upaya perbaikan terhadap kenyataan tersebut.

Proses pemiskinan dimulai ketika PNS mulai mengajukan kredit kepada Bank BPD Aceh. Bunga yang dikenakan sebesar 12 persen flat per tahun. Bunga 12 persen terlihat nominalnya kecil, namun bila dihitung secara efektif bunga tersebut hampir dua kali lipat. Sebuah angka yang terbilang besar untuk kredit yang risiko gagalnya dapat dikatakan Nol persen.

Berapa persis bunga efektif yang dikenakan kepada para PNS dapat dihitung sebagai berikut.

Mari perhatikan tabel di atas, bila seorang PNS mengajukan kredit kepada Bank BPD Aceh sebesar Rp100 juta untuk 12 bulan dengan bunga 12 persen flat per tahun, maka setiap bulan PNS tersebut harus membayar bunga sebesar Rp1 juta per bulan, sejak bulan pertama hingga bulan terakhir. Pada bulan pertama bunga yang dibayar Rp1 juta dengan saldo Rp100 juta, maka bunga efektif pada bulan pertama adalah 1 persen per bulan, namun pada bulan ke 12 (dua belas) pada saat saldo pinjaman tinggal Rp8.333.333, bunga yang dibayarkan masih tetap Rp1 juta.

Saldo rata-rata pinjaman dihitung dengan membagi total saldo sebesar Rp650 juta dibagi selama 12 bulan akan diperoleh angka sebesar Rp54.166.667, dengan pembayaran bunga selama 12 bulan sebesar Rp12 juta, maka tingkat suku bunga efektif yang dikenakan Bank BPD Aceh kepada PNS sebesar 22,2 persen per tahun.

Hal di atas dikatakan bahwa pinjaman sebesar Rp100 juta yang dicicil secara tetap per bulan, secara efektif dihitung secara rata-rata, maka pinjaman yang dilakukan hanya sebesar Rp54.166.667, tapi nasabahnya membayar bunga sebesar Rp12 juta.

Dengan analogi yang sama dikatakan bahwa apabila pinjaman Rp100 juta tanpa cicilan dan dibayar sekaligus pada akhir bulan kedua belas, maka dalam kondisi tersebut nasabah PNS tersebut harus membayar bunga sebesar Rp22.200.000. Sebuah angka yang terlalu besar bagi pinjaman yang amat sangat aman karena cicilannya langsung dipotong dari gaji yang diterima tanpa sempat singgah beberapa hari di rekening PNS.
Membaca kenyataan di atas, Bank BPD Aceh memiliki dalih bahwa bunga flat 12% juga diberlakukan oleh bank-bank lain juga, maka 12 persen flat adalah sebuah kewajaran. Bunga 12 persen flat per tahun adalah suku bunga pasar untuk kredit PNS.

Dalih tersebut mungkin dapat dibenarkan apabila Bank BPD Aceh ikut bersaing terhadap sumber-sumber dana sebagaimana bank-bank lainnya. Namun ketika bank BPD Aceh memiliki priviladge terhadap penempatan dana-dana Pemda yang sebagian besarnya ditempatkan dalam dalam bentuk giro yang bunga sangat rendah, maka kondisi tersebut telah melanggar rasa keadilan.

Bila Bank BPD Aceh menjual kreditnya kepada PNS dengan bunga efektif mencapai 22,2 persen per tahun, maka berapa sesungguhnya cost of fund dari Bank BPD Aceh. Laporan keuangan per 30 September 2008, tercatat bahwa jumlah giro pada Bank BPD Aceh sebesar Rp6,39 triliun, tabungan Rp1,64 triliun, Deposito Rp3,22 (pihak terkait dan pihak lain). Ketiga bentuk sumberdana tersebut memiliki biaya dana yang berbeda-beda. Biaya dana untuk jasa giro sebesar 1 persen, tabungan sebesar 4,5 persen dan deposito 6.5 persen, maka secara rata-rata tertimbang total biaya dana adalah (56,8% X 1% + 14,58%X 4,5% + 28,62% X 6,5%) maka cost of fund dari dana-dana tersebut sebesar 3,08 persen.

Tidak semua dana-dana tersebut dapat disalurkan dalam bentuk kredit, ada sebagian yang harus ditahan dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia sebagai cadangan likuiditas. Bila GWM yang diwajibkan oleh Bank Indonesia katakanlah 10 persen maka dari total dana tersebut sebesar Rp11,25 triliun, maka hanya 90 persen yang bisa disalurkan sebagai kredit. Dengan demikian cost of fund efektif adalah 3,08 persen dibagi 90 persen, akan diperoleh cost of fund efektif dari Bank BPD Aceh hanya sebesar 3,43 persen.

Dapat dibayangkan dengan cost of fund (biaya dana) hanya hanya 3,43 persen, Bank BPD Aceh kemudian menjualnya dengan bunga setara 22,2 persen per tahun. Bank BPD Aceh memperoleh margin sebesar 18,73 persen sebuah margin yang luar biasa besar untuk suatu skim kredit yang risiko kegagalannya dapat dikatakan nihil.

Berapa sesungguhnya margin yang wajar bagi sebuah bank ? Margin laba dalam bahasa perbankan dikatakan spread. Dalam banyak kasus spread yang wajar berkisar antara 5 persen sampai dengan 7 persen, maka dengan spread yang wajar maka suku bunga kredit yang dikenakan kepada PNS adalah sebesar 3,43% + 7%=10,43%, suku bunga tertinggi yang wajar dikenakan dengan perhitungan suku bunga efektif, bukan perhitungan suku bunga flat.

Pengenaan suku bunga 12 persen flat per tahun atau 22,2 persen efektif merupakan sebuah penzaliman yang luar biasa kepada PNS. Dapat dibayangkan bila PNS sebenar-benarnya meminjam Rp100 juta, maka dipastikan seorang PNS akan membayar bunga sebesar Rp22.200.000. dalam satu tahun. Sementara pendapatnya dalam satu bulan untuk kebanyakan PNS adalah Rp2 juta dalam setahun adalah Rp24 juta, maka 92,5 persen pendapatannya habis untuk membayar bunga.

Berikut ini adalah sebuah deskripsi, apabila PNS meminjam secara efektif Rp100 juta, maka dalam skema pinjaman dengan cicilan tetap, pinjaman Rp100 juta tersebut setara dengan Rp184.615.383 apabila dicicil secara tetap. Dengan demikian bunga yang dibayarkan dalam setiap bulan di luar cicilan pokok adalah sebesar Rp1.846.154, angka tersebut adalah angka pembayaran hanya untuk bunganya saja. Dengan gaji katakanlah sebesar Rp2 juta, maka lebih dari 92 persen gajinya hanya untuk membayar bunga bila pinjaman yang diajukan benar-benar Rp100 juta.

Dalam kenyataannya pinjaman maksimum yang diperbolehkan adalah Rp100 juta bila sumber bayarnya semata-mata gaji yang sebenarnya pinjaman tersebut hanya setara dengan Rp54.166.667. Pada umumnya sekali PNS meminjam ke bank, maka akan sulit sekali melepaskan dirinya dari jerat hutang.

Bank BPD Aceh 100 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah daerah di Aceh, baik provinsi, maupun kabupaten/kota, artinya Bank tersebut milik rakyat Aceh. Kemudian 73,6 persen dana yang dikelola adalah dana Pemda yang bunganya dibayar dengan sangat murah. Sudah sepatutnya Bank BPD Aceh berkontribusi bagi kesejahteraan rakyat Aceh, dalam lingkaran terdekat adalah PNS dan masyarakat lainnya dalam bentuk penyediaan kredit yang mudah dan dengan suku bunga yang wajar.

Selama ini kondisi demikian diterima sebagai sesuatu yang taken for granted, tanpa ada yang menyuarakan dan tanpa ada advokasi. Karena PNS butuh uang, maka berapapun bunga yang diterapkan kepada mereka diterima sebagai sesuatu yang wajar. Boleh jadi bunga tersebut diterima karena terpaksa dalam kepasrahan atau boleh jadi bunga tersebut diterima karena ketidaktahuan akan mekanisme perbankan.

Sekda Aceh merupakan pejabat yang seharusnya paling berkepentingan melindungi kepentingan para PNS daerah, selama ini tidak melakukan upaya apapun atas ekspoitasi dan pengisapan tersebut. Karena Sekda adalah Komisaris Bank BPD Aceh yang digaji setiap bulan dengan gaji yang aduhai ditambah dengan tantiem pada akhir tahun, maka Sekda berkepentingan untuk memelihara kondisi tersebut demi kepentingannya sendiri.

Sudah sepatutnya Pemerintahan Irwandi-Nazar segera membenahi kondisi di atas dengan tidak membolehkan lagi komisaris BPD dirangkap oleh Sekda ataupun pejabat keuangan Pemda lainnya, agar tidak ada lagi pengelolaan kas Pemda dengan cara yang sangat semena-mena dan lazim.

Oleh Safaruddin, Pemerhati Sosial Ekonomi

BIDADARI HITAM

Bidadari Hitam adalah sebuah novel karya T.I Thamrin, seorang sastrawan asal Aceh. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang wanita aceh yang bernama Inong ketika masa Daerah Operasi Militer (DOM). Cerita dimulai dari Inong masih sangat kecil hingga dewasa. Inong adalah seorang anak yang tak mempunyai orang tua. Ibunya meninggal karena diperkosa oleh tentara yang datang ke Aceh. Ia tinggal bersama seorang nenek angkat yang biasa dipanggil Mak Santan yang sengaja mengangkat Inong sebagai cucunya karena merasa iba dengan nasib Inong yang tak punya keluarga.
Selain tinggal dengan Mak Santan, Inong juga tinggal bersama Bang Ahya, cucu kandung dari Mak Santan. Seiring dengan berjalannya waktu, rasa sayang sebagai kakak dan adik antara Inong dan Ahya berubah menjadi rasa cinta sebagai kekasih. Kemudian Ahya yang sudah dewasa harus pindah tempat tinggal untuk melanjutkan pendidikannya.
Inong lalu melanjutkan hidupnya sendirian setelah menyusul nenek kandungnya yang ditemukan meninggal karena dibunuh oleh tentara-tentara. Inong kemudian ditangkap oleh pasukan baret merah dan dibawa ke Rumah Geudong. Di rumah Geudong ini ia disiksa dan diperkosa secara bergilir. Inong dituduh sebagai Inong Balee, perempuan pemimpin perlawanan terhadap pemerintah. Lalu ia kabur dari Rumah Geudong dan ia ternyata mengidap penyakit HIV positif. Inong pun berniat menularkan penyakitnya itu kepada para tentara-tentara untuk membalaskan dendamnya.
Secara gamblang T.I Thamrin menceritakan penyiksaan yang dialami rakyat aceh selama DOM. Penyiksaan yang diterima rakyat aceh yang diceritakan dalam novel ini bukanlah sekedar fiksi semata. Bahkan sebagian besar merupakan fakta. Novel ini sebagai pengabadian peristiwa yang dialami rakyat Aceh.

Bidadari Hitam merupakan karya kedua bagi T.I Thamrin. Sebelumnya beliau mengeluarkan Kumpulan Cerita Pendek yang berjudul Meutia Sudah Henti Bertanya yang juga berkaitan dengan tanah kelahirannya, Aceh. T.I Thamrin adalah eks wartawan Majalah Tempo, sekarang sudah pensiun dan berprofesi sebagai penulis freelance. Dengan adanya karya beliau diharapkan pemerintah dan masyarakat membuka mata terhadap segala peristiwa yang pernah terjadi di Aceh dan agar semua peristiwa yang menyakitkan itu tidak akan pernah terulang di kemudian hari.

(text & photos by: Cut Sheila Mariska)

Senin, 05 April 2010

CARA-CARA MENANAM ANGGUR

Cara membuat tapak :

1. Tanah yang berpasir sesuai bagi tanaman anggur.
2. Gemburkan tanah dan buat lubang sedalam 11/2 kaki, lebar 2 kaki . Masukan tanah yang telus air dicampurkan dengan sedikit pupuk kedalam lubang yang disediakan.
3. Bagi tanah rata agar akar pohon tidak terendam air.
4. Saluran air amat penting supaya air tidak mengelinang disekitar pohon.
6. Hindarkan menanam ditanah yang mengandungi garam (masin), tanah gersang atau tanah yang kurang penyerapan airnya.
7. Sinar matahari amat perlu bagi penanaman anggur, sekurang-kurang 80% ke 100% sinaran matahari diperlukan.

Pemangkasan

1. Permotongan hendaklah dibuat apabila pohon setinggi 5 kaki. Buang semua daun, ranting yang kurang sehat dan potong pucuknya.
2. Pastikan cabang merayap mengikuti arah yang dikehendaki .

Pemangkasan untuk Pembuahan

1. Tabur pupuk perangsang bunga 20 hari sebelum pemangkasan dibuat.
2. Buang semua daun dan potong cabang yang tidak dikehendaki.
3. Potong semua ranting yang kurang sehat dan potong ranting yang sehat sebanyak 4 atau 5 buah tumbuh dari cabang.
4. Potong pucuk kira - kira 4 atau 5 kaki dari cabang.
5. Bersihkan dan buang daun-daun yang gugur disekitar pohon.


Anggur Mudah Dibudidayakan

TANAMAN anggur (vitis vinifera), ternyata cukup mudah dibudidayakan, termasuk di Taman Royal. Tumbuhan merambat ini hanya memerlukan lahan 50 x 50 x 50 cm untuk setiap pohon, dan bisa tumbuh baik di daerah-daeraah yang musim keringnya panjang.

Untuk mendapatkan bibit anggur pun tidak terlalu sulit. Di penjual tanaman hias bisa kita dapat memesan bibit anggur dengan harga yang terjangkau. Umumnya Bibit anggur hijau dan merah dijual antara Rp 10.000 s/d 15.000 per pohon.

Untuk membudidayakan tanaman anggur, kita mulai dengan pembuatan media tanaman berupa pembuatan lubang 50 x 50 x 50 cm yang dibiarkan 2-3 minggu, diisi tanah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:2.

Tanaman anggur paling baik ditanam pada bulan April-Juni, bibit tananam anggur di polybag dibuka pelan-pelan dengan silet atau gunting lalu dimasukkan ke tanah hingga rata dengan tanah. Pembukaan polybag harus pelan-pelan dan jangan sampai merusak akar tanaman anggur.

Tanaman anggur memang membutuhkan air namun jangan sampai terjadi genangan air. Sejak awal pertumbuhan disiram 2 kali sehari, kecuali hujan, dan sebulan sebelum dipangkas, penyiraman agar dihentikan.

Dua-tiga hari setelah dipangkas, tanaman disiram air lagi sebanyak-banyaknya. Seminggu sebelum penen, pengairan dihentikan dan 4 hari sebelum panen harus segera diairi lagi hingga tanahnya cukup basah.

Setelah tanaman berumur satu tahun, tunas cabang pokok disebut cabang primer dipangkas dan disisakan 0,5 meter. Tunas cabang sekunder menghasilkan cabang tersier yang tumbuh bersama bunga yang selanjutnya menghasilkan buah. Bersamaan dengan pemangkasan, semua daun dihilangkan/dipotong. Tunas-tunas tersier diatur agar bentuknya seperti sirip.

Hingga tanaman berumur 1 tahun, dipupuk dengan pupuk yang berunsur N (urea), dilakukan setiap 10 hari sekali sampai berumur 3 bulan, pemupukan 10 gram/pohon. Selanjutnya, tanaman 3-6 bulan butuh 15 gr/pohon setiap 15 hari sekali, 6-12 bulan butuh 50 gr/pohon setiap 30 hari sekali. Setelah tanaman berumur 4 tahun, pemupukan diberikan setahun sekali menjelang pemangkasan pembuahan.

Beberapa hal yang juga patut diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman anggur, bulan Maret-April biasanya buahnya sedikit karena tidak sedang musim bunga, Juli-Agustus biasanya buahnya banyak, dalam memotong cabang subur ditinggalkan 4-10 mata tunas. Cabang yang dipangkas harus meneteskan air, bila tidak pemangkasan ditunda.

Selain itu, tunas yang tumbuh di atas bunga sebaiknya dipangkas, bila buhnya sudah besar sebesar biji asem, sebaiknya dilakukan penjarangan sebanyak 40-50 persen. Agar buah tak diserang hama, buahnya sebaiknya dibungkus dengan kertas semen atau kantong plastik transparan. Buah siap panen setelah pemangkasan bunga 105- 110 hari.















Pohon Anggur terbahagi kepada beberapa istilah :
1. Trunk (Batang) adalah batang kekal utama pada setiap pohon anggur yang matang.
2. Shoots(Tunas) adalah batang yang hijau dan belum matang. Ia terhasil dari ruas(buds) yang terdapat pada batang yang matang lebih dari setahun dan mengeluarkan daun, bunga dan buah. Pada anak pokok, tunas inilah kita akan bentuk menjadi batang(trunk) yang matang.
3. Canes (Ranting), adalah tunas matang yang tumbuh pada dahan dan telah menjadi kekayuan setelah tumbesaranya tamat. Ranting untuk penghasilan buah seeloknya dalam tempoh tumbesaran pohon lebih setahun untuk dilakukan pemangkasan unutk pembuahan.
4. Spurs(Taji), adalah ranting yang matang, di potong kepada dua atau tiga ruas(buds) dimasa pemangkasan untuk pembuahan pada masa tersebut. Ia akan menghasilkan tunas dari ruas(buds) tersebut dan seterusnya ranting yang matang. Bertujuan untuk menghasilkan ranting buah pada musim pemangkasan untuk pembuahan dimasa akan datang.
5. Buds(Ruas) berbentuk bongol yang ada pada batang dan ranting samada yang matang atau belum. Segala bentuk pertumbuhan bermula dari ruas(buds).
6. “Sucker” adalah tunas atau ranting yang tumbuh di bahagian paling bawah batang. Ia adalah bahagian yang mula sekali mendapat sumber sebelum di hantar ke bahagian lain. Bahagian ini sebaiknya di potong atau dibuang untuk memberi laluan sumber salur ke bahagian pokok yang diperlukan.
7. Fruit cane (Ranting buah), dibentuk pada ranting(canes) yang matang lebih dari setahun untuk menghasil set buah dengan memotong ranting dan meninggalkan sekurang-kurang 3 ke 4 ruas(buds) pada masa pemangkasan untuk pembuahan.
8. Arms (Dahan) adalah penghubung antara batang(trunk) d
Melatih anak pohon


Gambar diatas menunjukkan salah satu cara melatih anak pokok.

a) Anak pokok yang baru di tanam,tunas bercabang-cabang.

b) Apabila tunas(shoots) setinggi 8 inchi;20.3cm, pemilihan tunas dengan memotong beberapa tunas(shoots)dan tinggal satu tunas(shoots) yang terbaik untuk dijadikan batang utama. Pokok diikat secara longgar pada pancang setiap kali naik. Ikat sebaiknya dengan tali plastik.

c) Buang semua daun dan ranting yang ada dan tinggal hanya pucuk sahaja apabila pokok naik sekurang-kurangnya 3 kaki. Ini bertujuan untuk mempercepatkan proses pematangan tunas(shoots) dan melajukan proses pertumbuhan.





Gambar diatas adalah beberapa cara pemangkasan(prune) untuk melatih pokok mengikut cara yang kita hendaki.

d) Apabila pokok naik dalam 5 kaki lebih atau naik pada paras yang dikehendaki (gambar B atau C), maka adalah penting bagi kita membuat "zon buah". Potong pucuk dan buang 4 atau 5 daun dari bawah pucuk supaya tunas baru akan tumbuh dan menjadikannya sebagai dahan.
Apabila tunas tumbuh, sebaik-baiknya jadikan 2 tunas yang tumbuh sebagai dahan dan apabila tunas tersebut naik atau panjang lebih kurang 3 kaki lakukan cara yang sama. Proses ini boleh kita lakukan berkali-kali kerana apabila banyak kita wujudkan zon buah , maka set buah akan banyak.
Selain dari tunas yang hendak kita buat sebagai dahan untuk zon buah, tunas lain yang dibawah hendaklah dibuang kerana ia akan memakan baja terlebih dahulu sebelum sampai ke tunas atas yang kita kehendaki itu.

Amat penting bagi kita melakukan latihan pokok sebelum pokok menjadi matang atau sebelum kita melakukan pemangkasan untuk pembuahan. Ini adalah kerana jika kita tidak mewujudkan zon buah di masa kita lakukan pemangkasan untuk pembuahan, kita akan :-
1. kerugian masa kerana tunas yang naik sepatutnya mengeluarkan bunga dan seterusnya buah, pokok terpaksa membuat zon buah terlebih dahulu dan kita terpaksa melakukan pemangkasan untuk buah di masa yang lain pula.
2. mendapati set buah yang terhasil tidak banyak.


Pemangkasan secara "Cordon Kniffin System" (a) pemangkasan telah dibuat (b) pertumbuhan pertama (c) pertumbuhan kedua

Ada berbagai cara melatih pokok. Cara diatas dilakukan di negara Eropah. Di negara barat terutama di bahagian Eropah, berbagai cara melatih pokok dilakukan memandangkan mereka lebih canggih dalam era penanaman pohon tersebut.
Di negara kita Malaysia kebanyakan sistem latih cara PARA kerap dilakukan.Sebenarnya pokok anggur boleh dijadikan pokok yang tegap tanpa bantuan PARA bila batang utama membesar dalam tempoh beberapa tahun dan dengan teknik pemangkasan yang betul.
Masa pemangkasan untuk pembuahan


Lakaran ini menunjukan bahagian yang terdapat pada pokok anggur secara dekat. Garisan putus-putus menunjukkan tunas bunga yang bakal tumbuh dari ruas(bud) yang matang apabila pemangkasan untuk pembuahan dibuat.

Pemangkasan untuk pembuahan boleh dilakukan apabila pokok matang (hampir keseluruhan batang pokok menjadi perang atau kekayuan) dalam setahun lebih untuk pembuahan pertama.
Sebelum melakukan pemangkasan, baja NPK atau baja bunga ditabur di sekeliling pokok dan lakukan setiap seminggu sekali selama 30 hari. Dalam tempoh itu penyiraman di buat seperti biasa. Sebaiknya baja yang kod "P"nya tinggi, contoh NPK 13:33:13.

Bila kita melakukan pemangkasan, daun dan ranting yang hijau hendaklah di buang. Pucuk hijau mesti di pangkas sehingga cuma tinggal batang dan dahan matang sahaja. Ranting-ranting yang matang dan yang elok, di potong sehingga tinggal 4 atau 5 ruas untuk di jadikan zon buah.

Motif zon buah dibuat dimasa pemangkasan untuk pembuahan supaya kita dapat membuat pembuahan seterusnya tanpa membazir masa.
Apabila buah hampir masak atau buah bila dipicit terasa lembut, penyiraman hendaklah di hentikan dalam tempoh 30 hari ke buah masak atau tua supaya buah tidak menjadi pecah, busuk dan masam.
Dalam setahun, pemangkasan untuk pembuahan boleh di lakukan 2 kali, bermakna di Malaysia buah anggur berbuah 2 kali dalam setahun. Masa dari siap pokok dipangkas hingga ke buah masak lebih kurang 4 bulan.

Kelebihan kita di Malaysia ini, kita dapat menjadualkan pembuahan, yakni kita boleh tentukan masa dari pemangkasan(prune) untuk pembuahan sehingga buah masak mengikut kehendak kita sendiri.
Untuk melakukan pemangkasan pembuahan, sebaik-baik dilakukan di musim panas dan amat tidak digalakkan di buat pada musim tengkujuh kerana :
1. Hujan lebat akan mengakibatkan bunga pada tangkai gugur menjadikan buah berkurangan.
2. Buah menjadi kurang manis kerana air berlebihan di akar dalam proses pembuahan.
3. Mudah dijangiti penyakit seperti "Downy Mildew"(plasmotara viticola) menyebabkan buah akan hitam dan buruk.

MENETASKAN PUYUH

Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan beternak puyuh adalah keberadaan bibit unggul. Hal tersebut nantinya akan berhubungan dengan hasil dan kualitas dari penetasan dan pembibitan burung puyuh.

Nah, supaya bibit yang dihasilkan nanti termasuk ke dalam kelas unggul, seorang peternak puyuh sebaiknya melakukan proses kawin silang dan menghindari proses kawin sedarah.

Selain itu, pemilihan indukan yang akan dikawinkan juga dapat mempengaruhi hasil bibit yang dihasilkan. Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh induk puyuh :

Induk jantan :

1. Berumur 2,5 bulan.

2. Berbadan tegap dan dalam kondisi sehat.

3. Bentuk dada lebar.

4. Bentuk kaki terbuka.

Induk betina :

1. Berumur 4 bulan.

2. Mempunyai berat badan sebesar 1,5 – 1,6 ons.

3. Bulu utuh ( tidak rontok ).

Proses perkawinan akan berlangsung selama 2 minggu. Untuk meningkatkan prosentase telur yang dibuahi, perbandingan jumlah induk jantan dan induk betina yang dikawinkan adalah 1 : 3. Adapun beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh telur agar dapat ditetaskan dengan baik adalah :

1. Dalam kondisi bersih.

2. Bentuknya oval.

3. Mempunyai berat sebesar 10 – 11 gram.

4. Kulitnya halus.

5. Tebal kulitnya rata.

6. Berwarna putih dan mempunyai bintil hitam.

Selain beberapa persyaratan tersebut diatas, salah satu faktor yang dapat membuat telur dibuahi adalah dengan cara menyimpan telur didalam ruangan bersuhu 23 – 270 C.
Telur puyuh dapat ditetaskan dengan menggunakan mesin bantu penetasan.

Mesin penetasan yang bagus adalah mesin yang mampu menjaga kestabilan suhu dikisaran 38 – 390 C, mesin yang mampu mendistribusikan panas secara merata dan mempunyai sistem pengatur suhu yang bekerja secara otomatis.

Telur yang akan ditetaskan diletakkan ke dalam tempat penampungan telur dengan bagian telur yang tumpul mengarah ke atas. Proses pembalikan telur dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari dan pada jam yang sama agar seluruh bagian telur dapat terkena panas.

Tujuan dari dilakukannya hal ini adalah supaya embrio telur tidak melekat disalah satu sisi telur yang bisa menyebabkan telur tidak jadi menetas (mati). Telur ini akan menetas dalam kurun waktu 16 – 17 hari.

BUDIDAYA BURUNG PUYUH

Penulis :

Desty Apritya, SKH

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya

“Kami menurunkan kepadamu mann dan salwa (mann ialah sejenis madu sedangkan salwa ialah sejenis burung puyuh) makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu” (Q.S Al-Baqarah ;57)

Telah berabad-abad yang lalu sejak Al-Quran diturunkan telah dinyatakan bahwa burung puyuh merupakan sumber pangan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Kini bisnis burung puyuh semakin digemari masyarakat. karena pemeliharaan yang mudah,sederhana dan omset yang dihasilkan cukup besar.

Burung puyuh atau biasa dikenal dengan nama “gemak” (bahasa jawa) bernama latin Coturnix coturnix japonica termasuk dalam famili Phasianidae . Burung Puyuh memiliki sayap namun tidak pandai terbang seperti burung pada umumnya.

Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan.

Pemeliharaan burung puyuh dilakukan mulai umur 1 hari sampai 18 bulan. Saat berumur 1 hingga 30 hari pemeliharaan dilakukan pada kandang postal atau litter, hari berikutnya dipindahkan pada kandang batere. Dalamsistem perkandangan yang perludiperhatikanadalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 ÂșC; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

Puyuh mulai berproduksi pada umur 38 hari. Puncak produksi dapat berlangsung selama 4 bulan mulai bulan ke 4, 5, 6 dan 7. Puncak produksi dapat mencapai hingga 90% Biasanya puyuh berproduksi mulai pukul 15.00 sampai 22.00. Uniknya dari pemeliharaan puyuh ini, dalam satu kandang dengan populasi 2000 ekor diberi pejantan kurang lebih 5 ekor, tujuannya sebagai penyemangat betina supaya bertelur terus. Komunikasinya bisa didengar dengan suara mereka yang sahut menyahut.

Program vaksinasi yang biasa diberikan yaitu ND Lasota atau NDIB (Newcastle Disease, Infectious Bronchitis) pada hari ke-9 dan AI (Avian Influensa atau Flu burung) pada hari ke-30.

Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pellet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil mematuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.

Penyakit yang biasa menyerang burung puyuh antara lain :

1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab: Clostridium colinum, bakteri anaerobic yang membentuk spora dan menyerang usus bawah dan sekum, sehingga dapat menimbulkan keradangan

Gejala : puyuh tampak lesu, nafsu makan menurun, bulu kelihatan kusam, diare encer

Penularan : Melalui pakan dan minum yang terkontaminasi feses

Pengendalian : memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Menjaga kebersihan kandang dan mengupayakan populasi tidak terlalu padat

Pencegahan: Basitrasin 0,005% - 0,01 % dlm pakan / air minum
Pengobatan : Melalui pakan / air minum dengan mencampur basitrasin, klortetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, ampisilin, tilosin dan linkomisin.
Dosis Basitrasin : 100 g /ton makanan

2. Prolaps (dobolen)

Penyebab: terlalu banyak pemberian vitamin dan mineral untuk telur, sehingga bentuk telur terlalu besar, pada saat mengeluarkan saluran telur juga ikut keluar (dobol)

Gejala : : telur terlalu besar, pada saat mengeluarkan saluran telur juga ikut keluar (dobol) sehingga menimbulkan kematian

Pencegahan: Pemberian tambahan mineral secukupnya tidak berlebihan

3. Newcastle Disease (ND) atau tetelo

Penyebab: virus golongan paramyxo

Gejala : : puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulai, feses encer kehijauan,.tortikolis (kepala memutar-mutar tidak menentu)

Pencegahan: Vaksinasi pada umur 9 hari

Penularan : Melalui pakan dan minum, udara serta peralatan kandang yang kurang bersih

Pengendalian : Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, ayam yang mati segera dibakar/dibuang (jangan dibuang di sungai), pisahkan ayam yang sakit

Pengobatan: tidak ada obatnya, namun untuk mencegah infeksi sekunder bakteri dapat diberikan Ampicilin, colistin,Enrofloxasin. Dan untuk meningkatkan kondisi diberikan vitamin.

4. Pullorum (berak putih)

Penyebab: bakteri Salmonella pullorum

Gejala : : kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah menggantung. Berak putih, Pertumbuhan lamban, Sayap menggantung atau turun, Nafas ter engah-2, Arthritis, produksi telur turun, nafsu makan turun, diare putih ,apabila sembuh dapat menjadi karier, kotoran mengotori kloaka

Pencegahan: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang yang digunakan

Penularan : Melalui pakan dan minum, serta peralatan kandang yang kurang bersih

Pengobatan: Ampicilin, colistin,Enrofloxasin. Dan untuk meningkatkan kondisi diberikan vitamin.

5. Koksidiosis (berak darah)

Penyebab: parasit protozoa, Eimeria sp

Gejala : timbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah

Pencegahan: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang yang digunakan, memisahkan puyuh yang terinfeksi

Penularan : kontaminasi feses pada peralatan kandang yang kurang bersih, sehingga ookista yang terdapat feses puyuh penderita termakan oleh puyuh sehat.

Pengobatan: Sulfaquinoxaline, amprolium, diclazuril


6. Fowl Pox (cacar unggas)

Penyebab: virus poxvirus

Gejala : : feses berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, anemia nampak pada pial pucat

Pencegahan: Memisahkan puyuh yang terinfeksi dan menjaga kebersihan kandang

Penularan : kontaminasi pakan, minum serta udara

Pengobatan: tidak ada obatnya, namun untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik ampicilin, colistin, tetracyclin. Dapat dioleskan neomycin pada luka setelah bungkul cacar terkelupas.

7. Quail Bronchitis

Penyebab: virus adenoviruss

Gejala : : puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir.

Pencegahan: Memisahkan puyuh yang terinfeksi dan menjaga kebersihan kandang

Penularan : sirkulasi udara yang tidak baik atau kandang terlalu padat

Pengobatan: enrofloxasin

8. Aspergillosis

Penyebab: jamur Aspergillus fumigatus

Gejala : : Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang..

Pencegahan: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya

Penularan : penyimpanan pakan yang terlalu lama sehingga berjamur, sirkulasi udara yang tidak baik atau kandang terlalu padat

Pengobatan: pemberian vitamin larut lemak (A,D,E,K) untuk mengurangi pengaruh keracunan akibat jamur (aflatoxin)

Untuk menghindari timbulnya penyakit kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan secara rutin. Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau petunjuk dari Poultry Shop

CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK

Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung.
1 kg tembakau.
2 ons terasi.
¼ kg jaringao (dringo).
4 liter air.
1 sendok makan minyak kelapa.
Parutan kelapa.
Saringan kelapa (kain tipis).
Ember plastik.
Nampan plastik.
Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).
Gadung dikupas kulitnya dan diparut.
Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas
Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas
Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.
Dosis:

1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.
Kegunaan:

Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
Dapat menolak hama dan penyakit.
Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.
Sasaran:

Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.